Assalamualaykum Warahmatullah,..
Apa kabar teman- teman kali ini langsung aja saya akan memposting file puskesmas format dwg, bagi teman teman yang ingin download silahkan aja langsung klik DISINI
jika teman-teman mau request file format dwg lainnya silahkan coment atau hubungi 085640791243
atau bisa via email jayateguh6@gmail.com
Kamis, 13 Oktober 2016
Rabu, 12 Oktober 2016
MANAJEMEN KOMPONEN-KOMPONEN SEKOLAH
Assalamu'alaykum warahmatullah,..
Berbicara mengenai laporan manajemen sekolah pasti banyak yang bingung, Laporan manajemen sekolah dalam pembuatannya harus melakukan observasi pada sekolah yang akan dilihat manajemennya itu seperti apa. Mulai dari manajemen Tata Usahanya, siswa nya, gurunya, administrasinya, sampai kepala sekolahnya.
dari pada bingung langsung aja saya kasih contohnya.
Berbicara mengenai laporan manajemen sekolah pasti banyak yang bingung, Laporan manajemen sekolah dalam pembuatannya harus melakukan observasi pada sekolah yang akan dilihat manajemennya itu seperti apa. Mulai dari manajemen Tata Usahanya, siswa nya, gurunya, administrasinya, sampai kepala sekolahnya.
dari pada bingung langsung aja saya kasih contohnya.
MANAJEMEN
KOMPONEN-KOMPONEN SEKOLAH
Memenuhi Tugas Manaejemen Sekolah
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS
KOTA
TAHUN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Manajemen sekolah pada hakikatnya mempunyai pengertian
yang hampir sama
dengan
manajemen pendidikan. Ruang lingkup dan bidang kajian manajemen sekolah juga
merupakan
ruang lingkup dan bidang kajian manajemen pendidikan. Namun demikian
manajemen
pendidikan mempunyai jangkauan yang lebih luas dari pada manajemen
sekolah.
Dengan perkataan lain, manajemen sekolah merupakan bagian dari manajemen
pendidikan
atau penerapan manajemen pendidikan dalam organisasi sekolah sebagai salah
satu
komponen dari sistem pendidikan yang berlaku. Manajemen sekolah terbatas pada
satu
sekolah
saja, sedangkan manajemen pendidikan meliputi seluruh komponen sistem
pendidikan,
bahkan bisa menjangkau sistem yang lebih luas dan besar (suprasistem) secara
regional,
nasional, bahkan internasional.
Digunakan istilah manajemen sekolah, terjemahan dari
“school management” dan
akan
melihat bagaimana manajemen substansi-subtansi pendidikan di suatu sekolah atau
manajemen
berbasis sekolah agar dapat berjalan dengan tertib, lancar dan benar-benar
terintegrasi
dalam suatu sistem kerjasama untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Hal yang paling penting dalam implementasi manajemen
berbasis sekolah adalah
manajemen
terhadap komponen-komponen sekolah itu sendiri.
Sedikitnya
terdapat tujuh komponen sekolah yang harus dikelola dengan baik dalam
rangka
MBS, yaitu kurikulum dan program pengajaran, tenaga kependidikan, kesisiwaan,
keuangan,
sarana prasarana pendidikan, pengelola hubungan sekolah dan masyarakat, serta
manajemen
pelayanan khusus lembaga pendidikan. Dengan demikian makalah ini
membahas
tentang manajemen anggaran/biaya pendidikan, manajemen hubungan sekolah
dengan
masyarakat, serta manajemen layanan khusus.
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
manajemen kurikulum ?
2.
Bagaimana
manajemen peserta didik ?
3.
Bagaimana
manajemen pendidik dan tenaga kependidikan ?
4.
Bagaimana
manajemen anggaran pendidikan ?
5.
Bagaimana manajemen
hubungan sekolah dengan masyarakat ?
6.
Bagaimana
manajemen layanan khusus ?
1.3
Tujuan
1.
Menjelaskan
manajemen kurikulum.
2.
Menjelaskan
manajemen peserta didik.
3.
Menjelaskan
manajemen pendidik dan tenaga kependidikan.
4.
Menjelaskan
manajemen anggaran pendidikan.
5.
Menjelaskan
manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat.
6.
Menjelaskan
manajemen layanan khusus.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manajemen Kurikulum
Sebelum dibicarakan berbagai hal
mengenai manajemen kurikulum, kiranya perlu sedikit disinggung mengenai
kurikulum.
Ada beberapa pengertian mengenai apa
kurkulum. Kurukulum berasal dari kata “Curere”
yang dikata bendakan menjadi “Curiculum”
(kurikulum) secara epitomologi dapat diartikan antara lain:
a. Jarak yang ditempuh oleh pelari atau kereta lomba atau
diartikan tempat berlomba.
b. Pacuan, lomba berkereta, lari cepat.
c. Perjalanan tanpa berhenti ( 1 kali perjalanan ).
d. Peredaran waktu (matahari, bintang, bulan).
e. Jalan kehidupan.
Kurikulum
kemudian digunakan dalam dunia pendidikan dan diberi arti:
a. Secara tradisional :
1. Mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.
2. Suatu bahan pelajaran tertentu yang dipelajari oleh
anak.
3. Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau
dikuasai untuk mencapai suatu tingkat atau ijasah (degree).
b. Secara modern:
1. Semua pengalaman anak yang menjadi tanggung jawab
sekolah.
2. Keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar
anak di kelas, tempat bermain dan di luar sekolah.
Manajemen
kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja dan sungguh sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap
situasi belajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
2.2 Manajemen Peserta Didik
Manajemen
peserta didik (siwa) adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinyu terhadap seluruh
peserta didik agar dapat mengikuti proses belajar mengajar (PBM) secara efektif
dan efisien, demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Manajemen peserta didik dimaksudkan bertujuan mengatur
berbagai kegiatan pembelajaran di sekolah berjalan.dengan kondusif.
Menurut
Sutisna dalam Mulyasa (2002) ada tiga yaitu:
(1)
Penerimaan murid baru,
(2)
Kegiatan pelaporan kemajuan belajar murid, dan
(3)
Bimbingan dan pembinaan disiplin murid.
Sedangkan
tanggung jawab Kepala sekolah dalam mengelola bidang kemuridan
adalah:
a)
Kehadiran murid di sekolah dan masalah-masalah bidang kemuridan yang
berhubungan
dengan hal studi.
b)
Penerimaan, orientasi, klasifikasi, dan pembagian kelas murid dan pembagian
program
studi.
c)
Evaluasi dan pelaporan kemajuan belajar murid
d)
Program supervisi bagi murid yang mempunyai kelainan, seperti mengulang
pengajaran
(remid), perbaikan, dan pengajaran luar biasa
e)
Pengendalian kedisiplinan murid belajar di sekolah
f)
Program bimbingan dan penyuluhan bagi seluruh murid.
g)
Program kesehatan dan keamanan murid belajar, terutama ketenangan belajar
murid
di kelas.
h)
Penyesuaian pribadi, sosial, dan emosional murid.
2.3 Manajemen Pendidik dan Tenaga
Pendidik
Peningkatan produktivitas dan prestasi kerja dapat
dilakukan dengan
meningkatkan
sumber daya manusia, Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan dengan cara
mengikut
sertakan pada kegiatan-kegiatan yang menunjang pada kinerja seluruh unsur
sekolah.
Manajemen tenaga kependidikan (guru dan personil) mencakup beberapa
hal
yaitu:
(1)
perencanaan pegawai,
(2)
pengadaan pegawai,
(3)
pembinaan dan pengembangan pegawai,
(4)
promosi dan mutasi,
(5)
pemberhentian pegawai,
(6)
kompensasi, dan
(7)
penilaian pegawai.
Hal
ini menunjukkan, bahwa keberhasilan pengelolaan pendidikan pada sebuah
sekolah
apabila Kepala Sekolah memiliki kemampuan untuk menciptakan kondisi yang
melibatkan
pada semua unsur pengelola sekolah.
2.4 Manajemen Anggaran Pendidikan
Keuangan merupakan sumber daya yang secara langsung
dapat berpengaruh
pada
keefektifan dan efisiensi pengelolaan pendidikan yang diseleggarakan oleh
masing-masing
satuan pendidikan. Manajerial kepala sekolah pada keuangan sangat
dibutuhkan
dalam penerapan Manajemen Berbasis Sekolah. Pelaksanaan Manajemen
Berbasis
Sekolah (MBS) menuntut kemampuan sekolah dalam merencanakan
melaksanakan,
dan mengevaluasi serta memepertanggungjawabkan penggunaan
anggaran
, pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah
(Mulyasa,
2002:47).
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) memberi kewenangan
pada sekolah untuk
menggali
dan menggunakan sumber dana sesuai keperluan sekolah. Sumber dana dalam
proses
pendidikan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu:
(1)
pemerintah pusat dan atau pemerintah daerah,
(2)
orang tua/wali atau peserta didik, dan
(3)
masyarakat, baik mengikat maupun tidak mengikat.
2.5 Manajemen Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat
Hubungan antara sekolah dengan orang tua/wali murid serta
masyarakat pada
hakekatnya
merupakan suatu sarana sangat berperan dalam membina dan
mengembangkan
pertumbuhan pribadi murid di sekolah. Sekolah dan orang tua/wali
murid
memiliki hubungan yang sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah atau
pendidikan
secara efektif dan efisien. Gaffar dalam Mulyasa menyatakan, bahwa
hubungan
sekolah dengan orang tua/wali murid bertujuan antara lain:
(1)
memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan murid;
(2)
memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan
masyarakat;
dan
(3)
menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah (Mulyasa,
2002:50).
Pada konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS),
manajemen hubungan
sekolah
dengan orang tua wali murid diharapkan berjalan dengan baik. Hubungan yang
harmonis
membuat masyarakat memiliki tanggung jawab untuk memajukan sekolah.
Penciptaan
hubungan dan kerja sama yang harmonis, apabila masyarakat mengetahui
dan
memiliki gambaran yang jelas tentang sekolah. Gambaran yang jelas dapat
diinformasikan
kepada masyarakat melalui laporan kepada orang tua wali murid,
kunjungan
ke sekolah, kunjungan ke rumah murid, penjelasan dari staf sekolah, dan
laporan
tahunan sekolah.
Melalui hubungan yang harmonis diharapkan tercapai
tujuan hubungan sekolah
dengan
masyarakat, yaitu proses pendidikan terlaksana secara produktif, efektif, dan
efisien
sehingga menghasilkan lulusan yang produktif dan berkulitas. Lulusan yang
berkualitas
akan terlihat dari penguasaan/kompetensi murid tentang ilmu pengetahuan,
keterampilan,
dan sikap yang dapat dijadikan bekal ketika terjun di tengah-tengah
masyarakat
(out come).
2.6 Manajemen Layanan Khusus
Manajemen layanan khusus itu meliputi perpustakaan,
kesehatan, dan keamanan
sekolah.
1) Perpustakaan
Perpustakaan yang dikelola dengan
baik memungkinkan peserta didik untuk lebih mengembangkan dan mendalami
pengetahuan yang diajarkan oleh gurunya didalam kelas secara mandiri, dan juga
dapat mengajar dengan metode bervariasi, misalnya belajar individual.
2) Kesehatan
Menyediakan UKS (Usaha Kesehatan
Sekolah) yang mana badan kesehatan ini akan membantu untuk membangun mewujudkan
sumberdaya manusia yg berpengetahuan
dan sehat baik itu sehat jasmani dan rohani para peserta didik.
3) Keamanan
Jelas harus adanya keamanan karena
ini akan menciptakan rasa aman dan nyaman
untuk para peserta didik dan para substansi-substansi sekolah lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Manajemen
kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja dan sungguh sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap
situasi belajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
Manajemen peserta didik (siwa) adalah
seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta
pembinaan secara kontinyu terhadap seluruh peserta didik agar dapat mengikuti
proses belajar mengajar (PBM) secara efektif dan efisien, demi tercapainya
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Manajemen pendidik
dan tenaga kependidikan adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses
pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan
secara bersama dan sistematis yang diselenggarakan di lingkungan / organisasi
pendidikan.
Manajemen anggaran
pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan yang direncakan dan dilaksanakan
secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap
biaya operasional sekolah/pendidikan, sehingga kegiatan operasional pendidikan
semakin efektif dan efisien, demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan.
Manajemen hubungan
sekolah dengan masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan
dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara
kontinu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya serta dari
publiknya pada khususnya.
Manajemen layanan khusus di sekolah pada
dasarnya ditetapkan dan di organisasikan untuk mempermudah atau memperlancar
pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah. Pelayanan
khusus diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan
pengajaran dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.
3.2
Saran
Sebagai mahasiswa yang nantinya akan
menjadi pendidik, hendaknya mengetahui
manajemen
komponen-komponen sekolah seperti manajemen anggaran/ biaya pendidikan, manajemen hubungan
sekolah dengan masyarakat, dan manajemen layanan khusus, agar nanti ketika sudah
menjadi pendidik tidak canggung lagi di lingkungan sekolah tempat ia mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Ary H. Gunawan. 2002.
Administrasi Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
B. Suryosubroto. 2004.
Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
E. Mulyasa. 2002.
Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nanang Fatah. 2000. Ekonomi dan Pembiayaan
Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudarwan Danim. 2006.
Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Sutomo,
dkk. 2011. Manajemen Sekolah. Semarang: UNNES PRESS.
Langganan:
Postingan (Atom)