Kamis, 13 Oktober 2016

FILE PUSKESMAS DWG

Assalamualaykum Warahmatullah,..

Apa kabar teman- teman kali ini langsung aja saya akan memposting file puskesmas format dwg, bagi teman teman yang ingin download silahkan aja langsung klik DISINI

jika teman-teman mau request file format dwg lainnya silahkan coment atau hubungi 085640791243
atau bisa via email jayateguh6@gmail.com 

Rabu, 12 Oktober 2016

MANAJEMEN KOMPONEN-KOMPONEN SEKOLAH

Assalamu'alaykum warahmatullah,..

Berbicara mengenai laporan manajemen sekolah pasti banyak yang bingung, Laporan manajemen sekolah dalam pembuatannya harus melakukan observasi pada sekolah yang akan dilihat manajemennya itu seperti apa. Mulai dari manajemen Tata Usahanya, siswa nya, gurunya, administrasinya, sampai kepala sekolahnya.

dari pada bingung langsung aja saya kasih contohnya.





MANAJEMEN KOMPONEN-KOMPONEN SEKOLAH


Memenuhi Tugas Manaejemen Sekolah
Dosen Pengampu:

Disusun Oleh:




UNIVERSITAS
KOTA
TAHUN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Manajemen sekolah pada hakikatnya mempunyai pengertian yang hampir sama
dengan manajemen pendidikan. Ruang lingkup dan bidang kajian manajemen sekolah juga
merupakan ruang lingkup dan bidang kajian manajemen pendidikan. Namun demikian
manajemen pendidikan mempunyai jangkauan yang lebih luas dari pada manajemen
sekolah. Dengan perkataan lain, manajemen sekolah merupakan bagian dari manajemen
pendidikan atau penerapan manajemen pendidikan dalam organisasi sekolah sebagai salah
satu komponen dari sistem pendidikan yang berlaku. Manajemen sekolah terbatas pada satu
sekolah saja, sedangkan manajemen pendidikan meliputi seluruh komponen sistem
pendidikan, bahkan bisa menjangkau sistem yang lebih luas dan besar (suprasistem) secara
regional, nasional, bahkan internasional.
Digunakan istilah manajemen sekolah, terjemahan dari “school management” dan
akan melihat bagaimana manajemen substansi-subtansi pendidikan di suatu sekolah atau
manajemen berbasis sekolah agar dapat berjalan dengan tertib, lancar dan benar-benar
terintegrasi dalam suatu sistem kerjasama untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Hal yang paling penting dalam implementasi manajemen berbasis sekolah adalah
manajemen terhadap komponen-komponen sekolah itu sendiri.
Sedikitnya terdapat tujuh komponen sekolah yang harus dikelola dengan baik dalam
rangka MBS, yaitu kurikulum dan program pengajaran, tenaga kependidikan, kesisiwaan,
keuangan, sarana prasarana pendidikan, pengelola hubungan sekolah dan masyarakat, serta
manajemen pelayanan khusus lembaga pendidikan. Dengan demikian makalah ini
membahas tentang manajemen anggaran/biaya pendidikan, manajemen hubungan sekolah
dengan masyarakat, serta manajemen layanan khusus.



1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana manajemen kurikulum ?
2.      Bagaimana manajemen peserta didik ?­­­
3.      Bagaimana manajemen pendidik dan tenaga kependidikan ?
4.      Bagaimana manajemen anggaran pendidikan ?
5.      Bagaimana manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat ?
6.      Bagaimana manajemen layanan khusus ?

1.3  Tujuan
1.      Menjelaskan manajemen kurikulum.
2.      Menjelaskan manajemen peserta didik.
3.      Menjelaskan manajemen pendidik dan tenaga kependidikan.
4.      Menjelaskan manajemen anggaran pendidikan.
5.      Menjelaskan manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat.
6.      Menjelaskan manajemen layanan khusus.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Manajemen Kurikulum
            Sebelum dibicarakan berbagai hal mengenai manajemen kurikulum, kiranya perlu sedikit disinggung mengenai kurikulum.
            Ada beberapa pengertian mengenai apa kurkulum. Kurukulum berasal dari kata “Curere” yang dikata bendakan menjadi “Curiculum” (kurikulum) secara epitomologi dapat diartikan antara lain:
a.       Jarak yang ditempuh oleh pelari atau kereta lomba atau diartikan tempat berlomba.
b.      Pacuan, lomba berkereta, lari cepat.
c.       Perjalanan tanpa berhenti ( 1 kali perjalanan ).
d.      Peredaran waktu (matahari, bintang, bulan).
e.       Jalan kehidupan.
Kurikulum kemudian digunakan dalam dunia pendidikan dan diberi arti:
a.       Secara tradisional :
1.      Mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.
2.      Suatu bahan pelajaran tertentu yang dipelajari oleh anak.
3.      Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dikuasai untuk mencapai suatu tingkat atau ijasah (degree).
b.      Secara modern:
1.      Semua pengalaman anak yang menjadi tanggung jawab sekolah.
2.      Keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar anak di kelas, tempat bermain dan di luar sekolah.
Manajemen kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap situasi belajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.



2.2 Manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik (siwa) adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinyu terhadap seluruh peserta didik agar dapat mengikuti proses belajar mengajar (PBM) secara efektif dan efisien, demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Manajemen peserta didik dimaksudkan bertujuan mengatur berbagai kegiatan pembelajaran di sekolah berjalan.dengan kondusif.
Menurut Sutisna dalam Mulyasa (2002) ada tiga yaitu:
(1) Penerimaan murid baru,
(2) Kegiatan pelaporan kemajuan belajar murid, dan
(3) Bimbingan dan pembinaan disiplin murid.
Sedangkan tanggung jawab Kepala sekolah dalam mengelola bidang kemuridan
adalah:
a) Kehadiran murid di sekolah dan masalah-masalah bidang kemuridan yang
berhubungan dengan hal studi.
b) Penerimaan, orientasi, klasifikasi, dan pembagian kelas murid dan pembagian
program studi.
c) Evaluasi dan pelaporan kemajuan belajar murid
d) Program supervisi bagi murid yang mempunyai kelainan, seperti mengulang
pengajaran (remid), perbaikan, dan pengajaran luar biasa
e) Pengendalian kedisiplinan murid belajar di sekolah
f) Program bimbingan dan penyuluhan bagi seluruh murid.
g) Program kesehatan dan keamanan murid belajar, terutama ketenangan belajar
murid di kelas.
h) Penyesuaian pribadi, sosial, dan emosional murid.

2.3 Manajemen Pendidik dan Tenaga Pendidik
Peningkatan produktivitas dan prestasi kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan sumber daya manusia, Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan dengan cara
mengikut sertakan pada kegiatan-kegiatan yang menunjang pada kinerja seluruh unsur
sekolah. Manajemen tenaga kependidikan (guru dan personil) mencakup beberapa
hal yaitu:
(1) perencanaan pegawai,
(2) pengadaan pegawai,
(3) pembinaan dan pengembangan pegawai,
(4) promosi dan mutasi,
(5) pemberhentian pegawai,
(6) kompensasi, dan
(7) penilaian pegawai.
Hal ini menunjukkan, bahwa keberhasilan pengelolaan pendidikan pada sebuah
sekolah apabila Kepala Sekolah memiliki kemampuan untuk menciptakan kondisi yang
melibatkan pada semua unsur pengelola sekolah.

2.4 Manajemen Anggaran Pendidikan
Keuangan merupakan sumber daya yang secara langsung dapat berpengaruh
pada keefektifan dan efisiensi pengelolaan pendidikan yang diseleggarakan oleh
masing-masing satuan pendidikan. Manajerial kepala sekolah pada keuangan sangat
dibutuhkan dalam penerapan Manajemen Berbasis Sekolah. Pelaksanaan Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) menuntut kemampuan sekolah dalam merencanakan
melaksanakan, dan mengevaluasi serta memepertanggungjawabkan penggunaan
anggaran , pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah
(Mulyasa, 2002:47).
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) memberi kewenangan pada sekolah untuk
menggali dan menggunakan sumber dana sesuai keperluan sekolah. Sumber dana dalam
proses pendidikan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu:
(1) pemerintah pusat dan atau pemerintah daerah,
(2) orang tua/wali atau peserta didik, dan
(3) masyarakat, baik mengikat maupun tidak mengikat.



2.5 Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Hubungan antara sekolah dengan orang tua/wali murid serta masyarakat pada
hakekatnya merupakan suatu sarana sangat berperan dalam membina dan
mengembangkan pertumbuhan pribadi murid di sekolah. Sekolah dan orang tua/wali
murid memiliki hubungan yang sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah atau
pendidikan secara efektif dan efisien. Gaffar dalam Mulyasa menyatakan, bahwa
hubungan sekolah dengan orang tua/wali murid bertujuan antara lain:
(1) memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan murid;
(2) memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan
masyarakat; dan
(3) menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah (Mulyasa,
2002:50).
Pada konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), manajemen hubungan
sekolah dengan orang tua wali murid diharapkan berjalan dengan baik. Hubungan yang
harmonis membuat masyarakat memiliki tanggung jawab untuk memajukan sekolah.
Penciptaan hubungan dan kerja sama yang harmonis, apabila masyarakat mengetahui
dan memiliki gambaran yang jelas tentang sekolah. Gambaran yang jelas dapat
diinformasikan kepada masyarakat melalui laporan kepada orang tua wali murid,
kunjungan ke sekolah, kunjungan ke rumah murid, penjelasan dari staf sekolah, dan
laporan tahunan sekolah.
Melalui hubungan yang harmonis diharapkan tercapai tujuan hubungan sekolah
dengan masyarakat, yaitu proses pendidikan terlaksana secara produktif, efektif, dan
efisien sehingga menghasilkan lulusan yang produktif dan berkulitas. Lulusan yang
berkualitas akan terlihat dari penguasaan/kompetensi murid tentang ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang dapat dijadikan bekal ketika terjun di tengah-tengah
masyarakat (out come).

2.6 Manajemen Layanan Khusus
Manajemen layanan khusus itu meliputi perpustakaan, kesehatan, dan keamanan
sekolah.
1)      Perpustakaan
Perpustakaan yang dikelola dengan baik memungkinkan peserta didik untuk lebih mengembangkan dan mendalami pengetahuan yang diajarkan oleh gurunya didalam kelas secara mandiri, dan juga dapat mengajar dengan metode bervariasi, misalnya belajar individual.
2)      Kesehatan
Menyediakan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) yang mana badan kesehatan ini akan membantu untuk membangun mewujudkan sumberdaya manusia yg berpengetahuan dan sehat baik itu sehat jasmani dan rohani para peserta didik.
3)      Keamanan
Jelas harus adanya keamanan karena ini akan menciptakan rasa aman dan nyaman untuk para peserta didik dan para substansi-substansi sekolah lainnya.



BAB III
PENUTUP

3.1  Simpulan
Manajemen kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap situasi belajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Manajemen peserta didik (siwa) adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinyu terhadap seluruh peserta didik agar dapat mengikuti proses belajar mengajar (PBM) secara efektif dan efisien, demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara bersama dan sistematis yang diselenggarakan di lingkungan / organisasi pendidikan.
Manajemen anggaran pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan yang direncakan dan dilaksanakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap biaya operasional sekolah/pendidikan, sehingga kegiatan operasional pendidikan semakin efektif dan efisien, demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya serta dari publiknya pada khususnya.
 Manajemen layanan khusus di sekolah pada dasarnya ditetapkan dan di organisasikan untuk mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah. Pelayanan khusus diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.




3.2  Saran
Sebagai mahasiswa yang nantinya akan menjadi pendidik, hendaknya mengetahui
manajemen komponen-komponen sekolah seperti manajemen anggaran/ biaya pendidikan, manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat, dan manajemen layanan khusus, agar nanti ketika sudah menjadi pendidik tidak canggung lagi di lingkungan sekolah tempat ia mengajar.



DAFTAR PUSTAKA

Ary H. Gunawan. 2002. Administrasi Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
B. Suryosubroto. 2004. Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
E. Mulyasa. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nanang Fatah. 2000. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudarwan Danim. 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Sutomo, dkk. 2011. Manajemen Sekolah. Semarang: UNNES PRESS.